Rabu, 16 November 2011

"Katakan Tidak Pada Narkoba" Hanya Sekedar Jargon


Jargon pada judul di atas memang sangat standar dan sangat sering terdengar pada telinga para pembaca. sehingga orang acapkali tak peduli dengan kata-kata tersebut. Toh sudah sering mendengar dan nyatanya masih banyak pemakai narkoba di negeri ini.

Namun sebagai orang yang peduli dengan begitu besarnya ancaman Narkoba pada generasi bangsa saya merasa tidak cukup hanya dengan menyikapi dengan mengatakan tidak! untuk segala narkoba, tetapi bagaiman kita harus berbuat sesuatu agar semakin banyak generasi bangsa yang lebih memahami akan hal ini.

Alhamdulillah sekali kami di beri kepercayaan oleh Badan Narkotika Kota (BNK) Yogyakarta untuk mengespresikan sikap tidak pada narkoba itu melalui karya dan lebih spesifiknya melalui sebuah film fiksi. Mungkin saya bukan yang terbaik, namun saya cukup beruntung atas kesempatan ini karena menurut saya ini adalah momen yang sangat baik untuk berbuat sesuatu terhadap khalayak sekecil apapun dampaknya.

Maka dari itu saya mulai melakukan studi kecil-kecilan untuk membuat karya ini sudah mengena. Melalui penelitian yang agak mendalam serta masukan dari bebarapa informasi maka memang benar bahwa untuk masalah narkoba itu bisa menjadi hantu maut pagi siapa saja yang pernah menggunakan, karena pada kenyataannya orang yang pernah mencoba narkoba maka ia akan snagat kesulitan untuk menghidarinya. jadi memang tidak ada kata sembuh dari narkoba, yang ada adalah BERSIH DARI NARKOBA.
Begitu pula dengan ide yang akan kami angkat dalam film pesanan dari BNK Yogyakarta. dimana film ini akan menggambarkan tentang sosok Beni yang berasal dari keluarga baik-baik tapi karena keteledoran orang tua mereka akhirnya terjerembab hingga akhirnya meninggal karena narkoba. Cerita ini mengingatkan kepada kita semua untuk jangan sekali-kali mencoba untuk memakai Narkoba karena sekali memakai kita akan terjerat selamanya (wallahu alam).
Mudah-mudahan karya ini bisa menjadi renungan dan bermanfaat bagi banyak orang untuk lebih yakin dalam mengatakan TIDAK PADA NARKOBA. sehingga generasi kita bisa lebih baik dan membanggakan

Sabtu, 12 November 2011

Sikap Mental Menghadapi Masalah

Konsep yang akan saya sampaikan ini sudah banyak saya dengar bahkan juga mungkin para pembaca sudah sering mendengar, tapi bagi saya membagi ilmu itu sebuah kewajiban toh kaluapun sudah disampikan secara berulang-ulang sering kita alpha dalam menerapkannya.

Sebagaimana umumnya manusia kita ini diciptakan untuk menghadapi masalah, ujian dan juga serangkaian cobaan, untuk itu kita perlu tips ringan supaya apa yang kita hadapi ini bisa dilewati sekaligus bisa dinikmati sehingga kita bisa lolos dari seluruh masalah dengan predikat cum laude.

Yang pertama adalah tanamkan pemikran bahwa kita berani menghadapi maslah itu dengan jiwa ksatria karena bukanlah kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit, jadi kenapa musti takut kalu itu hanya akan membuat kita semakin kesulitan

Yang kedua adalah tenamkan jiwa pantang menyerah karena itu jangan pernah mencoba untuk menyerah dan jangan pernah menyerah untuk mencoba. Tentunya dengan modal tambahan kesabaran

Dan sebagai landasan mental kita perlu menanamkan sikap mental untuk menantang masalah itu supaya kita yakin dapat menyelesaikannya dengan baik, maka jangan katakan pada Allah aku punya masalah, tetapi katakan pada masalah aku punya Allah yang Maha segalanya.

Dengan sikap mental tersebut Insya Allah kita akan mampu menghadapi masalah, melewati, menyelsaikan dan lulus dengan predikat cum laude. Insya Allah....

Jumat, 11 November 2011

Merencanakan Karya


Setiap berkarya tentu kita mempunyai maksud ataupun tendensi, namaun kadang kita tidak sadar bahwa karya kita sedikit banyak akan berpengaruh terhadap orang lain. Maka berkaryalah untuk pengaruh yang positif karena kelak semua akan dipertanggung jawabkan.

Sebagai seorang muslim saya menerjemahkan bahwa karya yang berpengaruh positif adalah karya yang mampu mendorong orang lain berbuat sesuatu kebaikan dan setidaknya memberikan motivasi untuk berbuat. hmm...!!

Kamis, 23 April 2009

Kenapa Memilih Gila?

baru baru perhatian kita semua terfokus pada pemilu 2009, lebih dari 170 juta warga Indonesia akan memilih calon wakil mereka yang sekitar 200 ribu, tak pelak hajatan akbar inipun diikuti oleh 1,6 juta kontestan.
Ini berarti 1,4 juta akan gagal menjadi wakil rakyat. padahal dalam berkomptisi mereka tampil jor-joran, harta benda tenaga dan pikiran. untuk caleg DPRD tingkat kabupaten saja seorang caleg bisa mengeluarkan uang 100 juta rupiah itupun masih di nilai biasa. pasahal tidak ada jaminan mereka untuk berhasil lolos menjadi anggota DPR .
nah, kalau begini keadaannya mental seorang caleg bisa menjadi taruhannya. jika niatan awal adalah untuk sebuah prestise atau untuk mengukuhkan kekuasaan mereka. psikis mereka bakal menjadi taruhan. bahkan yang terjadi yang gagal menjadi gila, yang jadi menjadi gila hormat dan gila jabatan.
wakil rakyat adalah panggilan bukan ambisi untuk membuat kita menjadi lupa dan gila

Jumat, 20 Maret 2009

Berjiwa Besar

Ada hal yang membedakan antara ksatria sejati dengan seorang oportunis, yaitu kebesaran jiwa.
seorang ksatria sejati mampu menerima dan mengakui hal yang terjadi dengan lapang dada meski hali itu tidak sesuai dengan yang ia harapkan.
sementara seorang oportunis hanya mencari kesempatan dalam situasi tertentu untuk keuntungannya, dan lari dari tanggung jawab ketika sesuatu terjadi dan tidak ia bisa menerimanya.
Seorang yang berjiwa besar mempunyai daya tahan yang kuat dalam berbagai cobaan tanpa merasa teremehkan dan selalu mencari hikmah di balik itu. sementara seorang opertunis adalah pengecut yang hanya bisa mengeluh ketika cobaan menimpanya.
bangsa ini akan menjadi hebat jika pemimpinnya adalah orang-orang berjiwa besar yang penuh kesabaran dan komitmen kuat membangun negeri. bukan dipimpin oleh seorang oportunis yang mencari kemenangan untuk dirinya.

Minggu, 01 Maret 2009

Hikmah Perjalanan

Orang bijak bilang hidup adalah kumpulan perjalanan yang memberi makna satu sama lain, yang memberikan arti bagi kehidupan lain, saling mengisi pada kesempatan yang mungkin tak diharapkan. dalam perjalanan hidup ada perubahan menuju suatu nilai tertentu.
Tapi perjalannan yang saya maksud di sini adalah perjalanan jasadiah diaman kita benar-benar bepergian untuk sebuah misi tertentu hingga akhirnya kita pulang ke kampung halaman kita. Dalam setiap perjalanan tentu ada manfaat yang bisa diambil ada hikmah yang bisa dipelajari Perjalanan seorang hamba yang sholeh haruslah menambah pundi-pundi keimanan. ada lima hal yang menjadi parameter keberhasilan sebuah perjalanan yaitu :
1. Meningkatnya ketaqwaan kita pada Allah SWT
2. Bertambahnya Khasanah keilmuan yang kita miliki
3. Mendapatkan saudara-saudara baru
4. Mendapatkan rezeki untuk kehidupan kita
5. mampu berbuat baik pada saudara-saudara kita
jika setiap perjalanan kita mendapatkan kelimanya, langkah bahagianya kita. karena kita termasuk orang yang mampu mengoptimalkan sebuah perjalanan. dan mampu mempelajari hikmah sebuah perjalanan


Senin, 16 Februari 2009

Menemui Kehilangan

Seiring waktu berjalan akhirnya kita akan kehilangan sesuatu yang mungkin sangat kita cintai, atau yang paling kita sandarkan. saat-saat seperti itu tentu menjadi saat yang sangat menyedihkan. makan tersa tak enak, tidurpun tak nyenyak rasanya seluruh aktifitas kita tidak ada yang menggembirakan.
Pada saat kita menemui momen kehilangan sesuatu yang kita cintai seluruh hal yang dimilki menjadi tidak berarti. kita lebih melihat sesuatu yang lepas dari pada kita untuk kemudian mengeluh. dan seakan-akan dunia runtuh tiba-tiba.
padahal sudah menjadi sebuah kepastian bahwa yang datang pasti akan pergi yang kita miliki pasti akan meninggalkan kita.
Dan satu hal yang benar-benar akan membuat kita sengsara. yaitu kehilangan rahmat dari Allah, kehilangan hidayahnya, dan kehilangan kesempatan untuk bertobat kepadanya. Jadi bersujudlah dan bersegeralah untuk kembali kepadaNya saat kita kehilangan.